Sabtu, 13 Desember 2014

Killing Time-nya Pengangguran

Si Marikun mencoba menelusuri tradisi Killing Time dan tradisi Timbang Nganggur. "Kalau killing time-nya orang barat itukan konteksnya jelas; to use something up atau to do something while waiting. "Jadi, Joss Bruss itu membaca novel untuk menghabiskan waktu menunggu maghrib tiba". Sedangkan punya kita, 'weight the idle' itukan bisa kemana-mana alies mblawur".  "Aku ndak percoyo omonganmu Kun", Si Mari-mari mencoba menyangkal. "Gak percoyo kamu Ri?"

Marikun: Kalau gak percaya, di hari Senin baru jam 10.00 kowe cangkruan di warung kopi itu untuk apa?
Mari-mari: Ya jelas to Kun, Killing time
Marikun: Konteksnya apa kamu kog bisa-bisanya? wong kamu memang pengangguran gitu kog. Kalau untuk pengangguran itu ya memang jobless istilahnya bukan kog killing time dengan kamu nyangkruk seperti itu. Waktu yang mana lagi yang mau kamu 'bunuh', lha waktumu saja semua sudah otomatis 'terbunuh' dengan kamu nganggur seperti ini.
Mari-mari: Lah lah lah...belum tau dia.

"Kun, saya itu gak pernah punya idiom jobless alias pengangguran". Saya ini diam di warung kopi bukan tanpa kerjaan, saya sedang menimbang-nimbang suatu keputusan besar. Jadi konteks killing time-ku itu jelas nggak ketimbang nganggur". "Aku tadi malem mimpi mencongkel nisan kuburan".

"Lha terus opo hubunganya dengan istilah jobless-mu itu tadi". Begini lho Kun, saya ini punya dua versi pekerjaan, satu pekerjaan tetap dan satunya adalah pekerjaan tidak tetap alies preelance. Pekerjaan tetap saya ya ini, masih pengangguran...yang satunya itu pokoknya urusannya sama mimpi. "Piye to kowe ki Ri, pekerjaan kog urusannya sama mimpi? maksudmu meramal ngipi gitu to?" "Lain Kun, pokoknya beda dan kalau nge-pas bisa luar biasa kelipatan hasilnya; kulakan seribu margin hasilnya bisa mencapai 1000%".

Ngarang aja kamu Ri Ri, di negara kita ini ya...kalau mau kulakan sabun saja ya, itu sudah tangan ke berapa penjualnya? Jangankan 50%, ambil margin keuntungan 10% aja semakin sulit kog kamu itu... Itu Mbak Sri, kemaren harga sabun katanya naik 100 perak. Biasanya untung 500 per sabun sekarang hanya 200 belum ongkos parkir. Lha kamu kulakan 1000 mau dapet untung 999.000 gendeng opo?

"Lha makanya itu Kun, saya gak mau jadi pedagang apalagi petani, digobloki pemerintah terus". Lha ini namanya orang lumoh alias pengecut beraninya menyalahkan orang lain. Lumoh gimana? itu kan kenyataan kita to Kun. Ya bener sih, tapi yo mbok ya jangan gitu-gitu amat kamu sama pemerintah Ri Ri....

Coba, sekarang kamu terangkan keputusan dan sangkut pautnya sama mimpi dan 'barang dagangan' yang bisa menghasilkan jutaan rupiah itu?

Begini Kun, setelah bertahun-tahun yang kelihatannya nganggur itu, sebenarnya saya sedang melakukan riset tentang teknologi internal dalam diri manusia yang bisa digunakan untuk apa saja bahkan meraup untung yang luar biasa; yang nantinya juga bisa dijadikan alasan sebagai landasan atas killing time-nya versi kita. Intinya, setelah melalui beberapa proses, maka hasil dari proses itu tadi harus kita transformasikan ke dalam alam bawah sadar kita atau alam mimpi. Dengan begitu hasil dari proses macam-macam itu nantinya akan langsung nampak pada mimpi kita dan menunjukkan tentang langkah selanjutnya yang akan kita tempuh. Selesai, mudah, simpel, nggak pakek mikir dan dapat duit!!

"mmmm....lumayan rumit kalau gitu ya Ri". Dan, kalau kita mau perbandingan tentang tingkat efektifitas teori-ku itu tadi, bisa! Kita ambil contoh paling sederhana, Orang-orang cendekiawan sekarang ini ya Kun, lagi gencar-gencarnya menemukan rumus togel biar sering dapat. Lha menurut saya itu tidak perlu dan mubadzir...cukup dengan melakukan prosesi yang telah saya istilahkan dengan 'teknologi internal' tadi, semuanya beres. Dan akurasinya...woooo...luar biasa dan ini sangkut-pautnya sama mimpi itu tadi.

"Kun, kira-kira nomer kuburan itu saya beli berapa ya?", sungguh keputusan yang sulit untuk diambil.
"Guasut kowe Ri Ri....tak kiro opo???"
"Tibane mung togel"

"Dasar pengangguran edan plus gak jelas kowe Ri..Ri....!!!"







0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 | Tripel-Es |. All Rights Reserved. Template by CB Blogger. Powered by Blogger.